Sebagian masyarakat Jawa sangat percaya bahwa almarhumah Tien Soeharto
memiliki Wahyu (anugerah) istimewa. Siapapun yang bersamanya, kejayaan
selalu mengiringi. Keyakinan peninggalan Zaman Pagan (zaman penyembahan
dewa) tersebut masih diyakini oleh banyak orang. Terlepas dari benar
tidaknya teori tersebut, orang selalu menceritakan begitu berjayanya
Soeharto selama bersama istrinya. Lalu, ketika sang istri wafat pada
tanggal 28 April 1996, dengan cepat kegemilangan Soeharto dan lingkaran
cendana memudar. Kasus demi kasus yang menyangkut keluarga dan kroninya
mencuat. Puncaknya, hanya 2 tahun setelah 'wahyu' itu pergi, Soeharto
diseret turun dari tahtanya dengan cara yang memalukan. Kemudian satu
per satu, anak, cucu, kerabat, dan kroninya bertumbangan dihajar tangan
hukum yang selama 30 tahun lebih dibelenggu oleh Orde Baru.
Diterbitkannya buku 'Pak Harto The Untold Stories' mengingatkan kita sebuah kisah yang menjadi misteri hingga saat ini. Anda mungkin masih ingat kala itu adanya rumor bahwa Ibu Tien tertembak karena Tommy dan Bambang baku tembak. Entah benar atau hanya sekedar hoax.
Kepergiannya yang cukup mendadak akibat (lagi-lagi) serangan jantung, meninggalkan seribu pertanyaan, bahkan mungkin kecurigaan. Sehari sebelumnya, ia masih berjalan-jalan dengan sehat di Taman Mekarsari. Apalagi menurut keterangan RS Harapan Kita, pada 25 Maret 1996, beliau dikatakan tidak memiliki penyakit jantung. Tapi mengenai ini, adik Soeharto Probo Soetejo, memberikan alasan bahwa diagnosis dokterlah yg keliru. "Kalau seandainya ibu dinyatakan tidak sehat, Pak Harto tidak akan pergi mancing." Kekeliruan yang dilakukan pihak dokter adalah tidak menyampaikan peringatan mengenai bahaya adanya gumpalan (thrombus) di vena ibu Tien yang berbahaya jika berjalan lebih dari 25 meter. Hal tersebut akan menyebabkan terlepasnya thrombus yang bisa menyebabkan kematian. Namun, seorang dokter RS Harapan Kita yang pernah memeriksa kondisi ibu Tien, dokter Frans Santoso membantah bahwa ada gumpalan thrombus di vena bekas pasiennya itu.
Di masyarakat sendiri, berkembang teori lain yang mencurigai bahwa kematian itu terjadi tidak secara wajar, bahkan sangat terkait dengan aroma insiden dalam keluarga Cendana. Persaingan bisnis di lingkungan internal Cendana dituding menjadi biang kerok perselisihan keluarga yang berujung pada insiden yg tidak pernah terbayangkan sebelumnya. AROMA PEREBUTAN PROYEK MOBIL NASIONAL TIMOR. Dan siapa yang mengira bahwa Tien ditembak oleh anaknya sendiri yaitu si Bambang “Bos Preman” Triatmodjo .
Awal dari masalah ini adalah akibat kerakusan Soeharto
Diterbitkannya buku 'Pak Harto The Untold Stories' mengingatkan kita sebuah kisah yang menjadi misteri hingga saat ini. Anda mungkin masih ingat kala itu adanya rumor bahwa Ibu Tien tertembak karena Tommy dan Bambang baku tembak. Entah benar atau hanya sekedar hoax.
Kepergiannya yang cukup mendadak akibat (lagi-lagi) serangan jantung, meninggalkan seribu pertanyaan, bahkan mungkin kecurigaan. Sehari sebelumnya, ia masih berjalan-jalan dengan sehat di Taman Mekarsari. Apalagi menurut keterangan RS Harapan Kita, pada 25 Maret 1996, beliau dikatakan tidak memiliki penyakit jantung. Tapi mengenai ini, adik Soeharto Probo Soetejo, memberikan alasan bahwa diagnosis dokterlah yg keliru. "Kalau seandainya ibu dinyatakan tidak sehat, Pak Harto tidak akan pergi mancing." Kekeliruan yang dilakukan pihak dokter adalah tidak menyampaikan peringatan mengenai bahaya adanya gumpalan (thrombus) di vena ibu Tien yang berbahaya jika berjalan lebih dari 25 meter. Hal tersebut akan menyebabkan terlepasnya thrombus yang bisa menyebabkan kematian. Namun, seorang dokter RS Harapan Kita yang pernah memeriksa kondisi ibu Tien, dokter Frans Santoso membantah bahwa ada gumpalan thrombus di vena bekas pasiennya itu.
Di masyarakat sendiri, berkembang teori lain yang mencurigai bahwa kematian itu terjadi tidak secara wajar, bahkan sangat terkait dengan aroma insiden dalam keluarga Cendana. Persaingan bisnis di lingkungan internal Cendana dituding menjadi biang kerok perselisihan keluarga yang berujung pada insiden yg tidak pernah terbayangkan sebelumnya. AROMA PEREBUTAN PROYEK MOBIL NASIONAL TIMOR. Dan siapa yang mengira bahwa Tien ditembak oleh anaknya sendiri yaitu si Bambang “Bos Preman” Triatmodjo .
Awal dari masalah ini adalah akibat kerakusan Soeharto
mendirikan proyek
Mobil Naas (MOBNAS) yang diberi nama TIMOR hanya khusus kepada Tommy
anak kesayangan Soeharto. Sedangkan anak kesayangan Tien, Bambang
Triatmodjo tidak diberi fasilitas oleh sang Ayah. Hal ini membuat
pertikaian antara Tommy dan Bambang yang membuat kedua terlibat
pertengkaran mulut di Sabtu Malam tanggal 27 Juni 1996 . Pertengkaran
itu terjadi di rumah Soeharto di Jalan Cendana No. 6.
Hadir dalam acara pertengkaran tersebut, Soeharto, Tien, Bambang, Tommy dan Sigit. Sedangkan Tutut masih di USA. Awalnya Bambang menyatakan tidak terima atas perlakuan Soeharto yang hanya memberi fasilitas Mobil Nasional hanya kepada Tommy. Padahal selama ini Bambang lah yang lebih berpengalaman dalam bidang perakitan mobil, melalui PT. Bimantara Citra miliknya. Beberapa saat kemudian ketika Bambang emosinya memuncak, Bambang mengeluarkan pistol otomatis yang selalu dibawanya. Seketika itu juga Tommy juga mengeluarkan pistolnya yang membuat keduanya saling baku tembak dan kejar-kejaran dalam ruangan.
Hadir dalam acara pertengkaran tersebut, Soeharto, Tien, Bambang, Tommy dan Sigit. Sedangkan Tutut masih di USA. Awalnya Bambang menyatakan tidak terima atas perlakuan Soeharto yang hanya memberi fasilitas Mobil Nasional hanya kepada Tommy. Padahal selama ini Bambang lah yang lebih berpengalaman dalam bidang perakitan mobil, melalui PT. Bimantara Citra miliknya. Beberapa saat kemudian ketika Bambang emosinya memuncak, Bambang mengeluarkan pistol otomatis yang selalu dibawanya. Seketika itu juga Tommy juga mengeluarkan pistolnya yang membuat keduanya saling baku tembak dan kejar-kejaran dalam ruangan.
Sebagai seorang Ibu, Ny. Tien berusaha
mencegah kedua anaknya yang sudah dimabuk Harta dan tidak mengenal lagi
rasa persaudaraan. Ketika berusaha mendekati Bambang, secara tak
sengaja pistol Bambang meledak dan mengenai tepat di jantung sang Ibu
Negara. Maksud Bambang adalah ditembakkan ke Tommy, namun tiba-tiba Ibu
Tien mendekatinya sehingga peluru justru bersarang di jantung Ibu Tien.
Mendengar suara tembakan, seorang anggota CPM yang bertugas menjaga
kediaman Soeharto berusaha mencari tahu ada apa gerangan didalam. Oleh
sang menantu, Prabowo, si CPM tersebut langsung ditembak hingga tewas
agar tidak bilang ke siapa-siapa. Belakangan keluarga CPM tersebut
memperoleh uang tutup mulut sebanyak Rp. 500 juta.
Yang
menjadi pertanyaan , jika memang Ibu Tien sakit jantung, kenapa justru
dibawa ke RSPAD Gatot Subroto, tidak ke RS Jantung Harapan Kita yang
menjadi milik Keluarga Soeharto? Jawabannya, karena jika dibawa ke RS
Jantung Harapan Kita, kemungkinan besar rahasianya akan terbongkar. Jika
dibawa ke RSPAD Gatot Soebroto, rahasia agak terjamin, mengingat
militer mampu menjaga rahasia negara. Lain dengan sipil yang disiplinnya
kurang dan cenderung tidak kuat menahan rahasia.
Dalam
pemakamannya Ibu Tien , tampak secara tidak sengaja kamera TVRI
mengambil gambar Soeharto sedang jatuh. Namun setelah itu langsung
diarahkan ke obyek lain oleh sang Kameraman. Belakangan diketahui
Soeharto jatuh pingsan, karena syok kehilangan sang istri yang menjadi
simbol kekuasaan dan kewibawaannya.
Di
samping itu juga ada pemandangan menarik ketika cucu Soeharto yang
masih kecil menutup hidupnya di acara pemakaman Ibu Tien tersebut .
Belum lagi ketika Probosutedjo berkali-kali menyemprotkan minyak wangi
ke ruangan menjelang Ibu Tien dimakamkan. Kedua fenomena diatas semakin
menguat dugaan kematian Ibu Tien yang tidak wajar.
Beberapa
hari setelah pemakaman Ibu Tien selesai, Soeharto berpidato di Cendana
yang intinya sebagai ucapan terima kasih atas semua bantuan yang
diberikan. Dalam acara tersebut terlihat anak-anak Soeharto duduk di
lantai. Terlihat di antara anak-anak Soeharto, Bambang lah yang paling
tertekan. Dia terlihat memeluk guci dengan tatapan yang kosong.
Bambang dan Tommy memang dikenal sebagai penembak ulung. Mereka bahkan
keahliannya mungkin bisa diatas anggota ABRI dalam hal menembak. Bambang
pernah menjuarai kejuaraan tembak reaksi, tembak cepat dll. Demikian
juga halnya dengan si Tommy.
*Dikutip Dari Berbagai Sumber
Next
« Prev Post Previous
Next Post »
« Prev Post Previous
Next Post »
9 comments
gw tuh liat mobil ambulan bw jenazah bu Tien..senyap bgt ga pake sirine segala..mungkin br dr RS...eh besoknya baru masuk koran2
dengan minimal deposit 10.000 segera dicoba keberuntungannya bersama kami
dan menangkan uang hingga jutaan rupiah bersama dewapk**
dengan pin bb D87604A1 ditunggu ya ^^
Ayo bagi yang mau gabung .... kami agen game online ya ...
yang hobby main game merapat yuk ...
salam admin F4n5
F4n5--83771nG => Agen BOLA terbesar BBM : 5EE80AFE ^o^
5.E.E.8.0.A.F.E | banyak kejutan menanti | fans |
F*a*n*s*B*E*T*I*N*G Game Bola Online| 5*E*E*8*0*A*F*E
suka main game online ,tapi uang jajan terbatas guys??
yuk, gabung bersama kami di F4n5--83771nG => Agen BOLA terbesar tidak perlu keluar bnyak uang nya ya guys,, cuma 50 rb loh kamu sudah bisa bergabung bersama kami , MINAT ????? yuk langsung saja ,
untuk info lebih lanjut silahkan di add saja ya
WA kami @ +855 963 156 245
line @ fansbetting
wechat @ fansbetting3
bersama dengan kami CS fansbetting thankyou,,,
Bosan tidak tahu mau mengerjakan apa pada saat santai, ayo segera uji keberuntungan kalian
hanya di D*E*W*A*P*K / pin bb D87604A1
dengan hanya minimal deposit 10.000 kalian bisa memenangkan uang jutaan rupiah
dapatkan juga bonus rollingan 0.3% dan refferal 10%
ingin mendapatkan uang banyak dengan cara cepat ayo segera bergabung dengan kami di f4n5p0k3r
Promo Fans**poker saat ini :
- Bonus Freechips 5.000 - 10.000 setiap hari (1 hari dibagikan 1 kali) hanya dengan minimal deposit 50.000 dan minimal deposit 100.000 ke atas
- Bonus Cashback 0.5% dibagikan Setiap Senin
- Bonus Referal 20% Seumur Hidup dibagikan Setiap Kamis
Ayo di tunggu apa lagi Segera bergabung ya, di tunggu lo ^.^