Tagar #RIPYongki masuk topik tren Twitter
Indonesia, Senin (21/9/2015). Tagar itu merujuk pada peristiwa
meninggalnya Yongki (35), gajah jinak di wilayah Taman Nasional Bukit
Barisan Selatan (TNBBS), Lampung. Yongki ditemukan tewas pada
Jumat pagi (18/9). Pada tubuh tak bernyawanya, tak ditemukan lagi
gading. Diduga Yongki menjadi korban para pemburu gading gajah.
Mengutip AntaraNews, gadingnya nyaris terpotong hingga ujung. Yongki memang memiliki gading yang cukup panjang. Bekas luka potongan gading itu, diduga turut menjadi penyebab kematiannya.
Sebagai catatan, hingga Kamis malam (17/9), Yongki masih berada di kamp patroli gajah di wilayah Pemerihan, Kecamatan Bengkunat, Kabupaten Pesisir Barat, Lampung --yang masuk wilayah TNBBS.
Di linimasa kabar duka ini langsung menyita perhatian tweeps. Topsy mencatat lebih dari 1.700 kicauan telah dibagikan lewat tagar #RIPYongki, Senin (21/9). Umumnya tweeps menyesalkan peristiwa ini, dan mendesak aparat mengusutnya.
Tagar #RIPYongki pertama kali digunakan oleh akun, @om_angger. Dipercaya milik Angger Putranto, profilnya bertuliskan, "Wartawan Harian Kompas". Kicauan @om_angger dibagikan pada Sabtu, 19 September 2015. Selanjutnya, @om_angger turut membagikan puluhan kicauan bertagar #RIPYongki.
Laporan terakhir dari Kompas (21 September 2015), ruang gerak pemburu gading gajah Yongki terus dipantau.
"Kami sudah menyiapkan petugas di beberapa akses keluar Lampung, termasuk di bandara dan pelabuhan. Semoga gading Yongki tidak keluar Lampung dan pelakunya bisa segera kami tangkap," ujar Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Lampung Subakir.
Dilansir AntaraNews, gajah Yongki merupakan gajah jinak anggota Elephant Patrol TNBBS. Yongki didatangkan dari Taman Nasional Way Kambas (TNWK), dan selama enam tahun terakhir menjalankan tugas penghalau konflik gajah di wilayah Pemerihan, Kecamatan Bengkunat areal hutan TNBBS.
Keberadaan gajah-gajah jinak di wilayah TNBBS, pernah diceritakan dalam laporan jurnalis Kompas, Ilham Khoiri (2 Mei 2010).
"Gajah-gajah itu adalah gajah lokal yang memang berhabitat di Lampung. Mereka telah dijinakkan, dirawat, dan dilatih secara khusus selama bertahun-tahun. Setelah dianggap terampil, gajah baru dipekerjakan. Para mahout (pawang gajah) mengendalikan mereka dengan aba-aba, teriakan, atau kaki," demikian petikan laporan Ilham.
BeritaSatu (24 Maret 2015) mengutip data dari World Wildlife Fund (WWF), yang menyebut Indonesia sebagai wilayah dengan persentase konflik gajah dan manusia tertinggi di Asia.
Dalam konteks itu, keberadaan gajah jinak seperti Yongki menjadi penting. Gajah-gajah itu menjalankan tugas untuk menggiring gerombolan gajah liar dari areal perkampungan menuju hutan --mereka berjasa dalam menghindarkan konflik manusia dan gajah liar.
Berikut sejumlah kicauan bertagar #RIPYongki di linimasa.
Mengutip AntaraNews, gadingnya nyaris terpotong hingga ujung. Yongki memang memiliki gading yang cukup panjang. Bekas luka potongan gading itu, diduga turut menjadi penyebab kematiannya.
Sebagai catatan, hingga Kamis malam (17/9), Yongki masih berada di kamp patroli gajah di wilayah Pemerihan, Kecamatan Bengkunat, Kabupaten Pesisir Barat, Lampung --yang masuk wilayah TNBBS.
Di linimasa kabar duka ini langsung menyita perhatian tweeps. Topsy mencatat lebih dari 1.700 kicauan telah dibagikan lewat tagar #RIPYongki, Senin (21/9). Umumnya tweeps menyesalkan peristiwa ini, dan mendesak aparat mengusutnya.
Tagar #RIPYongki pertama kali digunakan oleh akun, @om_angger. Dipercaya milik Angger Putranto, profilnya bertuliskan, "Wartawan Harian Kompas". Kicauan @om_angger dibagikan pada Sabtu, 19 September 2015. Selanjutnya, @om_angger turut membagikan puluhan kicauan bertagar #RIPYongki.
Laporan terakhir dari Kompas (21 September 2015), ruang gerak pemburu gading gajah Yongki terus dipantau.
"Kami sudah menyiapkan petugas di beberapa akses keluar Lampung, termasuk di bandara dan pelabuhan. Semoga gading Yongki tidak keluar Lampung dan pelakunya bisa segera kami tangkap," ujar Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Lampung Subakir.
Dilansir AntaraNews, gajah Yongki merupakan gajah jinak anggota Elephant Patrol TNBBS. Yongki didatangkan dari Taman Nasional Way Kambas (TNWK), dan selama enam tahun terakhir menjalankan tugas penghalau konflik gajah di wilayah Pemerihan, Kecamatan Bengkunat areal hutan TNBBS.
Keberadaan gajah-gajah jinak di wilayah TNBBS, pernah diceritakan dalam laporan jurnalis Kompas, Ilham Khoiri (2 Mei 2010).
"Gajah-gajah itu adalah gajah lokal yang memang berhabitat di Lampung. Mereka telah dijinakkan, dirawat, dan dilatih secara khusus selama bertahun-tahun. Setelah dianggap terampil, gajah baru dipekerjakan. Para mahout (pawang gajah) mengendalikan mereka dengan aba-aba, teriakan, atau kaki," demikian petikan laporan Ilham.
BeritaSatu (24 Maret 2015) mengutip data dari World Wildlife Fund (WWF), yang menyebut Indonesia sebagai wilayah dengan persentase konflik gajah dan manusia tertinggi di Asia.
Dalam konteks itu, keberadaan gajah jinak seperti Yongki menjadi penting. Gajah-gajah itu menjalankan tugas untuk menggiring gerombolan gajah liar dari areal perkampungan menuju hutan --mereka berjasa dalam menghindarkan konflik manusia dan gajah liar.
Berikut sejumlah kicauan bertagar #RIPYongki di linimasa.
Next
« Prev Post Previous
Next Post »
« Prev Post Previous
Next Post »
2 comments
AJOQQ menyediakan 8 permainan yang terdiri dari :
Poker,Domino99 ,BandarQ,BandarPoker,Capsa,AduQ,Sakong,Bandar66 ( NEW GAME )
Ayo segera bergabung bersama kami di AJOQQ :)
Bonus : Rollingan 0.3% dan Referral 20% :)
agen365 menyediakan game : sbobet, ibcbet, casino, togel dll
ayo segera bergabung bersama kami di agen365*com
pin bbm :2B389877