Australian Federal Police (AFP) Pernah Gunakan Jasa Jessica

Tak banyak yang tahu sosok tersangka peracun Wayan Mirna Salihin, Jessica Kumala Wongso. Dia diketahui seorang sarjana desain grafis dari Universitas Billy Blue, Sydney, Australia. Jessica yang dianggap cerdas kemudian ditarik untuk bekerja di sebuah perusahaan di Australia yakni di New Southwest Ambulance. Di sana, Jessica hanya mengerjakan bagian desain grafis sesuai dengan keahliannya. Hal ini diungkapkan oleh kuasa hukum Jessica, Yudi Wibowo Sukinto, dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC) tvOne.

Tak hanya itu, Yudi juga menjelaskan jika karya desain Jessica pernah diambil oleh Australian Federal Police (AFP). "Dia menciptakan rompi kotak-kotak polisi Australia. Itu desainnya Jessica, lalu diambil oleh kepolisian sana," ujar Yudi.

Menurut Yudi, kecerdasan Jessica juga terbukti dari hasil psikologi yang dilakukan oleh polisi dalam kasus Mirna. Kecerdasan Jessica juga diakui oleh ayah Mirna, Dharmawan Salihin. "Dia itu kan cerdas, saya akui sangat cerdas makanya bisa lolos itu lie detector," kata Dharmawan.

Seperti diketahui, Jessica ditetapkan sebagai tersangka kasus keracunan Mirna usai minum kopi Vietnam di Olivier, Grand Indonesia, Jakarta Pusat. Saat ini, Jessica tengah ditahan di rumah tahanan Polda Metro Jaya sejak 30 Januari 2016 hingga 20 hari ke depan.

Jessica Punya Kepribadian Ganda

Ayah Wayan Mirna Salihin, Dharmawan Salihin, dalam beberapa kesempatan menyebut jika motif pembunuhan anaknya lantaran Jessica Kumala Wongso adalah seorang berkepribadian ganda.

Menurutnya, Jessica mempunyai kepribadian yang satu gelap dan satu lagi normal. Menanggapi hal tersebut, Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Musyafak mengatakan, hal tersebut merupakan tugas psikolog untuk memeriksanya.

"Itu psikologi, saya hanya memantau saja. Nanti tanya penyidik, ada hal-hal alat bukti yang tidak disampaikan oleh media," ujar Musyafak kepada wartawan, Kamis, 4 Februari 2016.

Musyafak juga menyampaikan, soal kepribadian ganda yang disampaikan ayah Mirna itu adalah haknya untuk berpendapat seperti itu. "Itu hak ayahnya Mirna, itu ditanyakan oleh media. Banyak sekali pandangan-pandangan," katanya.

Dia pun tidak bisa menjelaskan apa ciri-ciri orang berkepribadian ganda. "Tidak bisa menyampaikan itu, dan psikolog sudah memeriksa itu. Sarlito (Psikolog UI) itu sama saya melihat sepintas di CCTV," ucapnya.


Dia pun enggan berkomentar mengenai adanya dugaan Jessica seorang psikopat. "Sekali lagi, bukan kapasitas saya menyampaikan itu, saya hanya kesehatan," katanya.

Terkait keterangan Jessica yang dirasa selalu berubah dan inkonsisten saat pemeriksaan, Musyafak mengatakan, hal tersebut lantaran diduga Jessica ada yang membimbing dan mengarahkan.

Ini Alasan Polisi Belum Ungkap Motif Jessica "Itu yang dari pihak korban yang menyampaikan inkonsisten, jika memang penyidik mengatakan demikian, maka saya tidak bisa berkomentar. Saya hanya melihat dari kesehatan dan sampai saat ini masih dalam batas wajar," ujarnya.

Tweet