Pin It

05 July 2015

Ini Penjelasan Fenomena Lompatan Detik

Fenomena lompatan detik atau leap second terjadi ketika 30 Juni hendak berpindah ke 1 Juli 2015. Waktu yang seharusnya 23 jam 59 menit 59 detik, nanti akan bertambah satu detik menjadi 60 detik. Walau satu detik terdengar sangat sepele, namun ini adalah hal yang cukup besar. Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, raksasa teknologi Google sudah mempersiapkan teknik khusus untuk mengatasi lompatan detik, yaitu menggunakan "leap smear". Bertambahnya satu detik tentu bisa mengganggu kinerja sistem komputer. Seakan tak bisa terelakkan, fenomena ini diyakini berasal dari ilmu perhitungan fisika dan pengamatan astronomi bahwa inti Bumi mengalami pasang surut sehingga membuat pergerakan Bumi melambat.


Dari sebuah pernyataan di situs resmi NASA, melambatnya rotasi Bumi juga bisa disebabkan oleh cuaca ekstrem. Menurut NASA, selama dilanda El Nino, rotasi Bumi melambat karena angin yang semakin kencang karena bertambah sekitar satu milidetik per hari.


Menurut penjelasan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), El Nino adalah suatu gejala penyimpangan kondisi laut yang ditandai dengan meningkatnya suhu permukaan laut di Samudera Pasifik sekitar ekuator khususnya di bagian tengah dan timur atau sekitar pantai Peru.

Selain itu, guncangan seismik dari gempa bumi juga dianggap bisa menjadi pemicu rotasi Bumi yang melaju cepat atau melambat dalam hitungan detik.

Untuk lebih mengerucut soal lompatan detik, NASA dan tim ilmuwan menggunakan teknik Very Long Baseline Interferometry (VLBI). Perhitungan sehari-hari VLBI berasal dari stasiun jaringan internasional.

Dari VLBI sendiri, para ilmuwan mengetahui bahwa Bumi bukanlah 'juru waktu' yang paling bisa diandalkan. Rotasi Bumi melambat secara keseluruhan disebabkan oleh gaya pasang antara Bumi dan Bulan. NASA mencatat setiap 100 tahun, satu hari bisa bertambah 1,4 milidetik.

"Nantinya hari terasa sedikit lebih lama karena rotasi Bumi memang melambat," kata Daniel MacMillan dari Pusat Penerbangan Antariksa Goddard NASA, menanggapi fenomena lompatan detik yang sudah pernah terjadi sebelumnya.

Apa yang terjadi pada sistem komputer?
Pimpinan Cisco dari Cheriton School of Computer Science di University of Waterloo, Srinivasan Keshav ikut ambil bicara mengenai fenomena lompatan detik.

Mengutip situs CBC, Keshav mengatakan, penambahan waktu walau dalam ukuran kecil tentu menimbulkan efek, khususnya terhadap sistem komputer dan telekomunikasi.

"Sistem komputer yang bekerja secara sendiri tidak akan terlalu terpengaruh oleh lompatan detik. Justru lebih bermasalah apabila ada sepasang komputer yang memiliki jaringan bersama dan 'berkomunikasi' satu sama lain, kemudian ada isu spesifik yang membuat keduanya tidak bisa sepakat mengenai waktu," jelas Keshav.

Di sejumlah sistem, jam komputer menunjukan 60 detik ketimbang bergulir ke menit berikutnya, atau menunjukan detik ke-59 dua kali. Hasilnya, komputer melihat lompatan detik sebagai waktu mundur dan mengakibatkan sistem jadi rusak, serta memberi muatan lewat batas terhadap CPU.

Keshav meyakini, banyak perusahaan jaringan pasti akan memutuskan solusi untuk menangani tambahan detik tersebut agar bisa mencegah adanya kerusakan.

Sejak awal tahun 2015, Badan Sistem Referensi dan Rotasi Bumi Internasional (International Earth Rotation and Reference Systems Service/IERS) sudah mengumumkan bahwa tahun ini akan memiliki waktu 1 detik lebih lama dari 2014.

Untuk mendapatkan waktu yang sesuai dengan gerakan Bumi, maka satu detik ekstra ditambahkan secara berkala pada Universal Time Coordinated (UTC) sebagai patokan standar waktu dunia.

Lompatan detik pertama kali ditemukan pada tahun 1972. Saat itu Bumi melambat hingga 15 detik dari tahun sebelumnya.

Google Bersiap Hadapi Lompatan Waktu
"Sistem internal siap untuk tangani detik tambahan yang akan dimasukan ke jam dunia pada hari terakhir bulan Juni," kata raksasa teknologi Google.

Seperti yang sudah pernah diberitakan sebelumnya, lembaga internasional yang memantau pergerakan Bumi dan waktu dunia, (International Earth Rotation and Reference Systems Service (IERS) mengumumkan pada 8 Januari kemarin bahwa tahun 2015 akan mengalami leap second atau lompatan detik yang dimulai delapan hari lagi, yakni 30 Juni besok.

Satu detik terdengar begitu sederhana, namun tentu akan menyebabkan masalah besar pada sistem komputer. Untuk menghindari fenomena yang juga disebut dengan nama detik kabisat ini, Google telah menerapkan metode 'pintar' untuk mengakomodasi detik tambahan tersebut.
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »

2 comments

AJOQQ menyediakan 8 permainan yang terdiri dari :
Poker,Domino99 ,BandarQ,BandarPoker,Capsa,AduQ,Sakong,Bandar66 ( NEW GAME )
Ayo segera bergabung bersama kami di AJOQQ :)
Bonus : Rollingan 0.3% dan Referral 20% :)

agen365 menyediakan game : sbobet, ibcbet, casino, togel dll
ayo segera bergabung bersama kami di agen365*com
pin bbm :2B389877

Terima Kasih