Dan Polisi Pun Melawan Arus Hanya Untuk Kawal Pengantin

Perhatian netizen kembali tertuju ke soal pengawalan jalan yang dilakukan pihak kepolisian.
Kali ini, tiga mobil patroli pengawalan (Patwal) terekam kamera sedang mengawal mobil pengantin di Jalan Dago, Bandung, Jawa Barat, Minggu (23/8/2015). Kejadian ini kian menjadi sorotan, karena iring-iringan itu juga terlihat tengah melawan arus lalu lintas.

Merujuk Kompas.com, video itu direkam oleh salah seorang warga bernama Oginawa, yang kebetulan berada di lokasi. Menurut Oginawa, peristiwa itu terjadi pada pukul 16.00 WIB, Minggu (23/8). Video bisa di lihat di sini

"Jadi, mereka rombongan. Satu mobil polisi di depan, dua lagi di belakang. Di tengah-tengahnya ada mobil lain. Ada satu yang mencolok, sedan putih dengan pita-pita gitu. Kayaknya mobil pengantin, deh," tutur Oginawa, kepada Kompas.com, Minggu malam (23/8).
Di Topsy, kata kunci "Mobil Polisi" juga terlihat mencuat akibat peristiwa ini. Dalam 24 jam terakhir, kata kunci itu menyentuh angka 3.000 kicauan, Selasa (25/8). Angka itu juga menjadi momen tertinggi "Mobil Polisi" selama sebulan terakhir.

Frekuensi kicauan yang memuat kata kunci "Mobil Polisi" mencuat dalam 24 jam terakhir. Via Topsy, 25 Agustus 2015, pukul 11.20 WIB.

Paling tidak, ada dua pernyataan dari pihak kepolisian seputar peristiwa ini.
Pernyataan pertama datang dari Wakasatlantas Polrestabes Bandung, Kompol Santiadjie. Dilansir Detik.com, Senin (24/8), Santiadjie menjelaskan bahwa setiap warga negara berhak meminta pengawalan kepolisian. Ia merujuk pada UU No.22/2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
"Dalam kondisi di Bandung yang macet ini, masyarakat yang menikah itu punya hak meminta bantuan polisi untuk dikawal agar lancar (saat berada di jalan raya). Kita lihat urgent-nya, waktu itu mengejar waktu. Karena butuh cepat, mobil pengantin itu punyak hak prioritas lebih dari hak pengguna jalan lainnya," tutur Adjie.

Pernyataan lain datang dari Kasat Lantas Polrestabes Bandung AKBP Asep Amar. Menurutnya, Pihak Satlantas Polrestabes Bandung akan mengevaluasi anggotanya yang melakukan pengawalan terhadap rombongan pengantin.

"Kita akan evaluasi, sejauh mana urgensinya. Jangan sampai masyarakat banyak yang komplain," ujar Asep Amar, dikutip OkeZone, Selasa (25/8). Asep juga mengimbau kepada masyarakat untuk melihat terlebih dulu urgensi dari sebuah acara sebelum mengajukan permohonan pengawalan jalan.

Sepekan silam, jagat media sosial Indonesia menjadi heboh karena aksi sejumlah warga Yogyakarta mengadang konvoi motor gede (moge). Aksi itu dilakukan oleh aktivis soal-soal fasilitas umum dan ruang publik, Elanto Wijoyono dan kawan-kawan. Mereka mengkritisi sikap kepolisian yang terkesan mengistimewakan konvoi moge. Saat itu, Polri bersikeras punya hak diskresi, dalam menilai perihal perlu atau tidak sebuah konvoi mendapat pengawalan.

Adapun situs Polri.go.id memang telah menyediakan laman pengawalan jalan. Melalui laman itu, Polri memberikan kesempatan pada publik untuk mengajukan permohonan pengawalan jalan. Namun, saat artikel ini ditulis (25/8), fasilitas mengajukan permohonan pengawalan jalan itu tidak berfungsi dengan baik.

Tweet