Pin It

02 December 2015

Tan Malaka Tokoh Pejuang Yang Unik

Tan Malaka adalah tokoh yang unik dalam perjuangan menggapai kemerdekaan, juga sepak terjang gerakan politiknya yang super radikal. Karenanya, tak bisa mengenang Bung Karno dengan melupakan Tan Malaka, begitu pula sebaliknya.



Tan Malaka bernama asli Ibrahim. Sebagai putra bangsawan Minangkabau, ia bergelar Datoek Tan Malaka. Gelar itu diberikan tahun 1913 dalam suatu upacara adat yang khidmat. Ia lahir (kemungkinan) tahun 1894 di desa kecil bernama Pandan Gadang, tak jauh dari Suliki, Minangkabau, Sumatera Barat. Tata kemasyarakatan di tempat kelahirannya, akan mewarnai radikalitas gerakan yang ia lakukan di kemudian hari.

Tan Malaka-lah tokoh pejuang Indonesia yang pertama kali mempublikasikan gagasan Indonesia Merdeka, jauh sebelum gagasan yang sama disuarakan Hatta dan Sukarno.

Berbeda dengan Sukarno… berbeda dengan Hatta… berbeda dengan Soedirman… Tan Malaka memilih jalannya sendiri. Aliran kiri yang dianut, serta kiprahnya dalam pusaran komunis dunia, mengakibatkan nama Tan Malaka tidak lebih kecil dari nama Sukarno. Ia bukan saja diburu intel pemerintah Hindia Belanda, tetapi juga diburu oleh intel-intel negara-negara di belahan dunia yang lain.

Karena itulah, Tan Malaka sering menyamar menjadi orang lain. Termasuk saat hari-hari penting sedang berlangsung di kota Jakarta, menjelang proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945. Sejumlah orang, bukan… bukan sejumlah orang, tetapi banyak orang yang menanyakan di mana Tan Malaka berada saat Sukarno membacakan teks proklamasi di Jl. Pegangsaan Timur?

Ternyata, ia ada di sekitar kota Jakarta. Ia datang dari Banten, bukan sebagai Tan Malaka, melainkan sebagai pemuda Banten bernama Hussein… lengkapnya Iljas Hussein. Ia bahkan sempat menemui sejumlah tokoh pergerakan dari kalangan pemuda, antara lain Soekarni. Bahkan Soekarni yang tidak tahu sedang berbicara dengan Tan Malaka, sempat menyuruh Hussein pulang ke Banten dan menghimpun para pemuda guna menyambut proklamasi kemerdekaan tanggal 17 Agustus tak lama lagi.

Selain Soekarni, Tan Malaka yang menyamar sebagai Hussein itu juga menemui Chaerul Saleh. Yang menarik adalah, bahwa Chaerul dan Soekarni dalam hati masing-masing paham benar dengan semua gagasan dan pemikiran Hussein. Sadar dan menyadari bahwa Hussein sedang mengemukakan ide-ide Tan Malaka. Tapi sungguh keduanya tidak menduga bahwa Hussein itulah Tan Malaka!

Dalam biografinya, Tan Malaka juga sempat menyinggung peristiwa pembacaan teks proklamasi. Ia menuliskan begini, “Rupanya, sejarah Proklamasi 17 Agustus tiada mengizinkan saya campur tangan, hanya mengizinkan campur jiwa saja. Ini sangat saya sesalkan! Tetapi sejarah tiada mempedulikan penyesalan seseorang manusia, ataupun segolongan manusia”.
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »

2 comments


agen365 menyediakan game : sbobet, ibcbet, casino, togel dll
ayo segera bergabung bersama kami di agen365*com
pin bbm :2B389877


AJOQQ menyediakan 8 permainan yang terdiri dari :
Poker,Domino99 ,BandarQ,BandarPoker,Capsa,AduQ,Sakong,Bandar66 ( NEW GAME )
Ayo segera bergabung bersama kami di AJOQQ :)
Bonus : Rollingan 0.3% dan Referral 20% :)

Terima Kasih